SOFTSKILL Contoh Jurnal
Perilaku
Konsumen Terhadap Pembelian Suatu Barang
ABSTRAK
Proses pengambilan keputusan yang rumit
sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan di
antara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu
mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku yang berbeda.pada intinya
dalam pengambilan keputusan pembelian biasanya konsumen akan memperhatikan
beberapa hal yang penting antara lain seperti budaya, sosial, keluarga,
pribadi, psikologi. Dengan pertimbangan diatas, berulah seorang konsumen akan
mengambil tindakan sebagai suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk yang
diinginkan. Dengan adanya faktor-faktor tersebut biasanya konsumen akan menitik
beratkan pada faktor budaya yang terkini. Selain dari gaya hidup, faktor
tersebut merupakan adanya kemajuan perilaku konsumen yang termobilisasi
terhadap produk yang diinginkan. Dengan faktor dominan ini, maka produk yang
ditawarkan oleh produsen akan semakin meningkat seiring perkembangan zaman.
PEMBAHASAN
Perilaku konsumen
merupakan studi tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi,
membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Sebelum dan sesudah melakukan
pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari
pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah
(problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas
permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul,
konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi
(information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan
termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari
dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi
alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam
informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian
(purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif
strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu
yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian
yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu
dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca
pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan
konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah
membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk
tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan
harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk
tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk
tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan
konsumen di masa depan.
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman saat
ini menuntut konsumen bersikap pintar, cermat, efisien dan efektif dalam
memilih produk yang diinginkan. Dengan meningkatnya permintaan konsumen dari
berbagai produk, maka produsen berusaha akan memenuhi kebutuhan yang konsumen
inginkan. Dengan itu, produsen menciptakan berbagai produk yang bervariatif
serta barbagai pilihan produk itu sendiri. Bahkan produsen akan menciptakan
produk yang sebelumnya belum pernah dibutuhkan oleh konsumen. Inovasi-inovasi
inilah yang menjadi dilema bagi konsumen, apakah mereka akan mengambil
keputusan berdasarkan keinginan atau kebutuhan. Maka, konsumen akan melihat
faktor-faktor apakah yang cocok bagi mereka, sehingga mereka dapat mengambil
keputusan yang tepat dan bermanfaat bagi kehidupannya.
B.
Rumusan Masalah
Mengenal perilaku
Konsumen yang cermat akan menggunakan beberapa faktor lebih banyak untuk
menanggapi suatu pilihan dalam suatu putusan, lalu akan mengambil suatu langkah
konkret yaitu dengan membeli produk yang diinginkan. Maka, konsumen sedikitnya
harus mengetahui jenis produk yang akan ia beli antara perbandingan dari merk
dagang yang lain. Mulai dari perbandingan harga, kemasan, mutu produk, tanggal kadaluarsa,
rasa dan warna, kegunaan produk, berat netto, kandungan nutrisi.
C.
Tujuan
Tulisan ini diharapkan
mampu memberikan informasi yang akurat mengenai keputusan konsumen terhadap
suatu produk. Agar konsumen dituntut mengambil keputusan yang pintar, cermat,
efisien dan efektif dalam rangka pemenuhan kebutuhan serta keinginan pada diri
pribadi.
Alasan mempelajari
perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan suatu produk antara lain :
Analisis ini akan
membantu para manajer untuk :
a. Mendesain bauran
pemasaran,
b. Mensegmen pasar
bisnis,
c. Memposisikan dan
mendiferensiasikan produk,
d. Melaksanakan
analisis lingkungan,
e. Mengembangkan studi
riset pasar.
Dan berikut pertanyaan
yang terkait dengan perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan, dengan
prinsip 5W+1H yang telah diterapkan oleh konsumen tanpa mereka sadari, antara
lain:
1. Why : Mengapa
mendapatkan barang/jasa tersebut ?
2. What : Berupa apa
barang/jasa tersebut ?
3. Who : Siapa yang
mendapatkan barang/jasa itu ?
4. When : Kapan bisa didapatkan
barang/jasa tersebut ?
5. Where : Dimana
barang/jasa tersebut bisa didapatkan ?
6. How : Bagaimana
barang/jasa tersebut didapatkan ?
D.
Isi Pemikiran
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Suatu Produk , Perilaku Konsumen
menurut Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen
dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian
produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
Faktor Sosial
a. Group
Sikap dan perilaku
seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang
tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group.
Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman,
tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki
interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan
serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
b. Family Influence
Keluarga memberikan
pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa
peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis
yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam
keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003,
p.204).
c. Roles and Status
Seseorang memiliki
beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah
role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan
sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang
merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler,
Amstrong, 2006, p.135).
Faktor Personal
a. Economic Situation
Keadaan ekonomi
seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan
konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah.
Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan
keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Lifestyle
Pola kehidupan
seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang
tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan
yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong,
2006, p.138)
c. Personality and Self
Concept
Personality adalah
karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon
terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang
percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah
beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki
gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan
konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d. Age and Life Cycle
Stage
Orang-orang merubah
barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan,
baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli
juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan
dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan
oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan
strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler,
Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Occupation
Pekerjaan seseorang
mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering
membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis
eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja
kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji
terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
Faktor Psychological
a. Motivation
Kebutuhan yang mendesak
untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan
teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu.
Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak
sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga
diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah
terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut
akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya
(Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Perception
Persepsi adalah proses
dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk
membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk
berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen,
Makens, 2003, p.215).
c. Learning
Pembelajaran adalah
suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi
terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi,
berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang
diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan
menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman,
Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah
pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat
didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006,
p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide
(Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
Faktor Cultural
Nilai-nilai dasar,
persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga
dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling
dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang
secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003,
pp.201-202).
a. Subculture
Sekelompok orang yang
berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan,
seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun
konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan
perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003,
p.202).
b. Social Class
Pengelompokkan individu
berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya
ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga
oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006,
p.132).
E.
METODOLOGI
Dalam penelitian ini
digunakan data sekunder, sumber yang diperoleh dengan metode ini diperoleh data
dari buku-buku referensi dan jurnal-jurnal serta referensi lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini. Studi konsumen memberikan petunjuk untuk
memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, perencanaan
saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain termasuk
dalam mengetahui perilaku konsumen. Studi ini sepenuhnya mempelajari teori
maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa fakta penting tentang
konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti Astra Honda Motor dengan mulai
menganalisa pasar dengan perencanaan tren motor ideal terbaik Indonesia.
Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya,
sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan
paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.
F.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas
telah didapatkan beberapa kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam pemilihan produk.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen tersebut, sebagai berikut :
1. Kebudayaan.
Kebudayaan ini sifatnya
sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah
simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari
generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam
masyarakat yang ada.
2. Kelas sosial.
Pembagian masyarakat ke
dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal tingkat
pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal.
3. Kelompok referensi
kecil.
Kelompok ‘kecil’ di
sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan
bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok
keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll.
4. Keluarga.
Lingkungan inti dimana
seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga
perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
– Siapa yang
mempengaruhi keputusan untuk membeli.
– Siapa yang membuat
keputusan untuk membeli.
– Siapa yang melakukan
pembelian.
– Siapa pemakai
produknya.
5. Pengalaman.
Berbagai informasi
sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku
selanjutnya.
6. Kepribadian.
Kepribadian dapat
didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk
beringkah laku.
7. Sikap dan
kepercayaan.
Sikap adalah suatu
kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam
masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan adalah
keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi
perilakunya.
8. Konsep diri.
Konsep diri merupakan
cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia
mempunyai gambaran tentang diri orang lain.
KENANDA
QUEENTA MULYA
14213795
| 3EA16